Thursday, July 10, 2008

EDISI 45/ Khusus Civitas

Mengingat Kembali Proses KKTM Untan

Oleh Erma Wati

Dalam rangka meningkatkan kreativitas mahasiswa menuju tantangan era globalisasi, kecerdasan intelektual sangat berguna. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan cara guna menciptakan mahasiswa kritis, lmiah, Objektif dan inovatif. Wujud dari semua itu dapat direalisasikan dengan mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang diselenggarakan oleh Dikti yang diadakan tiap tahun sekali dimana pemenang akan dikirim ke tingkat nasional mewakili Untan.
Seperti yang diungkapkan Edy Suratman selaku Pembantu Rektor (Purek) tiga saat membuka acara kompetisi sekaligus memberi motivasi kepada peserta lomba KKTM dari beberapa fakultas di Untan. “Saya berharap nantinya para pemenang dapat mengharumkan nama Untan di tingkat nasional dan bisa menunjukkan kalau kita mampu bersaing dengan semua mahasiswa yang berada di seluruh wilayah di Indonesia,” kata Edi.
Kompetisi yang diadakan di Rektorat Lantai III pada tanggal 7 sampai 8 Mei 2008 diikuti beberapa fakultas Untan ini menghasilkan tiga pemenang dari tiga bidang yaitu bidang IPA, IPS dan Pendidikan. “Tiap fakultas hanya dapat mengirim dua kelompok saja dan yang menang akan mewakili Untan di tingkat nasional.” Ungkap Edy Bidang IPA akan dikirim ke Bandung yang diselenggarakan pada tanggal 28-31 Mei 2008. Untan mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan KKTM bidang IPS pada tanggal 2-4 Mei 2008. Sedangkan pada tanggal 7-9 Mei 2008 pemenang di bidang pendidikan akan dikirim ke Yogyakarta yang akan diselenggarakan oleh UNS.
Setelah melalui proses yang amat ketat terpilihlah tiga fakultas sebagai pemenang mewakili tiga bidang yakni Fakultas Pertanian (Faperta) pemenang di bidang IPA, di bidang IPS Fakultas MIPA(FMIPA) dan di bidang pendidikan dimenangkan oleh Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Terpilihnya ke tiga pemenang tersebut sesuai dengan kriteria juri walaupun sulit untuk menentukannya. “Saya bingung menentukan pemenangnya, semuanya bagus-bagus. Tapi tentunya akan ada satu yang paling bagus, baik tata pengetikan, maupun bahasa yang digunakan serta cara mempresentasikan yang menjadi pertimbangan,” kata Fariastuti dosen Fakultas Ekonomi (Fekon). Ia berharap kompetisi ini dapat meningkatkan atmosfer akademis di kampus dan merangsang motivasi mahasiswa untuk membuat karya ilmiah. ”Bagi pemenang jangan cepat puas, terus gali dan asah kemampuan diri agar selalu menjadi yang terbaik dan yang kalah sebagai cambuk pembelajaran agar dilain waktu dapat lebih baik lagi,” kata Sutarman.
Ketua panitia, Suyono Sadeli mengungkapkan dalam penyelenggaraan ini tidak ada kendala. Beberapa fakultas sudah me-respon dan menilai positif untuk mengirimkan utusan terbaiknya dalam kompetisi ini. ”Mengingat Indonesia sedang menuju perbaikan dan membutuhkan kecerdasan mahasiswa dalam melihat permasalahan disekelilingnya serta dapat mengkritisinya secara bijak, diharapkan nantinya (tahun depan-red) tiap fakultas dapat mengirim utusannya kembali untuk mengikuti lomba-lomba seperti Ini agar tercipta unsur akademis kampus,” kata Suyono .
Dody saparudin,mahasiswa Pertanian Salah satu pemenang bidang IPA tidak menyangka bisa menang, karena menurutnya saingannya sangat berat. ”Alhamdulillah usaha kami tidak sia-sia dan kami bangga mewakili Untan ke tingkat nasional, nggak nyangka bisa menang, padahal tuh saingannya berat bange, kami sangat berterima kasih sekali kepada dosen-dosen yang sudah membimbing kami juga kepada semua teman-teman yang sudah mendukung untuk mengikuti lomba ini. Kami juga berharap dapat mengasah kemampuan kami dalam bernalar dan berfikir,” kata Dody []