Thursday, July 10, 2008

EDISI 45/ Khusus Civitas

Kondisi Perbatasan Masih Memprihatinkan

Oleh
Siti Aminah

Selama ini kondisi perbatasan di Kalbar seperti Entikong, Badau, Sambas, dan Sintang masih belum terurus dengan baik. Demikian pula dengan pembangunan wilayah pertahanan di perbatasan masih memprihatinkan. Untuk mencari solusi masalah ini Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan (Forkom Litbang), Sabtu (17/5) mengadakan pertemuan di ruang sidang gedung rektorat Untan membahas pembangunan wilayah perbatasan negara sebagai penguatan strategi pertahanan di Kalimantan.
Pertemuan ini dihadiri Pangdam Tanjungpura Mayjend TNI Tono Suratman, Pemda Kalbar dan para rektor berbagai universitas. Beberapa hal yang dibahas diantaranya rencana umum tata ruang pertahanan wilayah Kalbar, konsep pembangunan wilayah perbatasan, serta beberapa potensi yang di Kalbar.
Kalbar yang berbatasan dengan negara tetangga rentan terhadapa berbagai masalah pertahanan dan keamanan. Karena itu perlu segera ditetapkan payung hukum untuk pengelolaan perbatasan. ”Banyak pelintas batas yang sering keluar masuk secara ilegal dan penyelundupan barang-barang kebutuhan pokok yang dilakukan melalui jalan-jalan tikus Diharapkan ada pembangunan pos di Badau (Putussibau),” kata Tono Suratman.
Sementara itu Rektor Untan Chairil Effendi mengharapkan seluruh elemen harus memberikan perhatian yang tinggi dalm hal pembangunan wilayah perbatasan. ”Masalah perbatasan ini bukan hanya persoalan Kalbar, tetapi juga persoalan seluruh Indonesia. Karena itu mari kita sama-sama bangun perbatasan ini, karena ini juga untuk Indonesia,” pungkasnya. []