
Lima puluh dua peserta (entri) dari 34 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang mewakili regional Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusra, Kalimantan, Sulawesi, serta kategori khusus Jawa Tengah, ikut ambil bagian dalam acara ini. Setelah melalui serangkaian penilaiandari tiga orang juri yang terdiri dari M. Ridlo ‘Eisy (anggota dewan Pers/ Ketua Harian SPS Pusat), Asmono Wikan (Direktur Eksekutif SPS Pusat), da Kukuh Sanyoto ( Direktur Eksekutif Newspaper in Education Indonesia), 17 Pemenang berhasil ditentukan. Penilaian ISPRIMA mencakup tiga hal pokok, berupa gagasan atau ide yang memiliki bobot paling besar 40 persen. Kemudian aspek visual 30 persen dan copy atau teks 30 persen.
Hari Sabtu lalu 7 Mei 2011 di Semarang, SPS Pusat dan Undip melalui BEM-KM dan didukung oleh Dewan Pers, mengundang para pemenang ISPRIMA dari seluruh Indonesia untuk menerima apresiasi. Penghargaan kepada para pemenang ISPRIMA ini dikemas dalam sebuah konvensi nasional bertajuk “Jurnalisme Pers Mahasiswa dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia”. “ISPRIMA adalah cara kamu untuk menghargai karya kreatif dan idealisme para pegiat pers mahasiswa di Indonesia. Agar mereka makin kompetitif dan berkualitas dalam berkarya, sekaligus produknya dapat dibaca oleh mahasiswa sebagai basis pembaca terbesar,” ujar Asmono Wikan, Direktur Eksekutif SPS Pusat.
Tiga orang pembicara tampil dalam konvensi ini. Mereka adalah Ketua Dewan Pers Prof. Bagirmanan, Anggota dewan Pers Agus Sudibyo, dan Redaktur Pelaksanan Sura Merdeka Gunawan Permadi. Di sela-sela konvensi, akan diserahkan penghargaan kepada para pemenang ISPRIMA 2011. “Kami mengagendakan, ISPRIMA akan diselenggarakan setiap tahun, menjadi bagian integral dari upaya SPS untuk mengembangkan pers di Indonesia. Apalagi di sisi pers komersial, kami juga telah memiliki ajang apresiasi berupa Indonesia Print Media Awards (IPMA) yang tahun ini memasuki tahun kedua,” imbuh Asmono. (pan) []
Selengkapnya pemenang ISPRIMA 2011 adalah sebagai berikut:
Kategori Non-Majalah Sumatera
Bronze Winner – Suara USU, “Carut Marut Jaket Almamater Hilangnya Simbol Mahasiswa”
Kategori Non-Majalah Jawa
Silver Winner – Manifest, “Pergerakan Untuk Keadilan Lingkungan”
Silver Winner – Balkon, “Utopia Representasi KM UGM”
Bronze Winner – Replik, “Euforia Sang Pelopor Kampus Baru Tembalang”
Kategori Majalah Jawa
Gold Winner – Tegalboto, “Abormalitas”
Silver Winner – Gema Keadilan, “Wajah Hukum Masa Depan Seperti Apa?”
Silver Winner – Equilibrium, “Pariwisata Budaya: Primadona Pembangunan Ekonomi”
Silver Winner - Kalpadruma, “Uniquely Solo”
Bronze Winner – Suara Mahasiswa, “Hitam Putih Pendidikan Indonesia”
Bronze Winner – Hayamwuruk, “Titik Temu Antara Fakta dan Fiksi”
Kategori Non-Majalah Khusus Jawa Tengah
Bronze Winner – Edukasi, “Melawan Imperialisme Bahasa”
Bronze Winner – Quantum, “Pendidikan Virtual Untuk Semua”
Kategori Majalah khusus Jawa Tengah
Bronze Winner - Dimensi, “Memusiumkan Musium”
Bronze Winner – Agrica, “ Terdiskriditkan Problema Permodalan Petani”
Kategori Majalah Bali dan Nusa Tenggara
Silver Winner – Injeksi, “ World Aids Day”
Kategori Non-Majalah Kalimantan
Bronze Winner – Civitas – Mimbar Untan, “Transparansi Dana Untan Kurang Sosialisasi”
Kategori Non-Majalah Sulawesi
Bronze Winner – Identitas Unhas, “Menuju Jakarta Kedua”
Best of The Best National Magazine
Tegalboto, “Abnormalitas”
Best of The Best National Non-Magazine
Manifest, “Pergerakan Untuk Keadilan Lingkungan”