Kedokteran keluhkan fasilitas kampus
Meskipun bangunan Fakultas kedokteran (FK) terlihat megah dan didesain bangunannya hasil kompetisi yang diselenggarakan Dewan Pembina Kedokteran Untan (DPKU), namun tidak memberikan kenyamanan dalam perkuliahan. Sebagian mahasiswa mengeluhkan panasnya ruangan saat siang hari. “Di kelas gak ada kipas angin, ada AC tapi gak hidup, ruangan jadi panas. kami jadi gak konsen kuliah. Akhirnya kami beli kipas angin sendiri, makainya pun giliran lagi,“ ungkap Yesi Mahasiswi Kedokteran angkatan 2007.
Ketua Program Studi (Prodi) Kedokteran, Wahyuning Ramelan menyatakan bangunan Fakultas Kedokteran (FK) pada dasarnya memang dibuat berbeda dari fakultas lain di Untan. Bangunan ini didirikan dengan maksud agar ruang gerak sirkulasi udara menyempit. “Kamipun tidak mengetahui dengan jelas kenapa demikian, karena bangunan ini merupakan hasil kompetisi,” jelasnya. Terbatasnya pasukan listrik dari PLN juga menyebabkan terbatasnya pemanfaatan pendingin ruangan seperti AC.
“Saat ini selain menambah pengadaan kipas angin, FK juga telah menyediakan genset untuk mendukung keperluan listrik. Namun perediaan itu masih dalam kapasitas kecil.” tambah wahyuning ramelan. Pihak fakultas telah mengajukan pembangunan kedua untuk penempata mesin generator.
Minimnya literatur ilmu kedokteran di Untan juga menyulitkan mahasiswa. “Untungnya telah ada sejumlah situs yang cukup membantu. Tapi saya harap penyediaan buku-buku Ilmu Kedokteran diperhatikan karena jumlah buku Ilmu Kedokteran di UPT. Perpustakaan kurang,” ungkap Yesi saat ditemui di Fakultas Kedokteran.
Wahyuning Ramelan mengakui penyediaan referensi yang masih dibawah 10%. Dirinya menjelaskan penyediaan buku tahap ini telah optimal, mengingat FK masih baru pelaksanaannya. “Upaya melengkapi referensi terus dilakukan kami juga telah menjalin kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI),”tambahnya.
FK juga berniat membuat perpustakaan sendiri.” Perpustakaan yang ada di FK sudah disetujui oleh pihak rektor, Buku yang ada akan didaftarkan pada UPT Perpustakaan Untan. Pihak fakultas sudah mengajukan penyediaan buku kepada Dewan Pembina FK yang diketuai oleh gubernur yang kemudian ditindaklanjuti. Segala ketentuan FK juga masih dibawah koordinator Fakultas MIPA.” jelas Wahyuning Ramelan.
FKUI tak hanya menghibahkan buku-buku Ilmu Kedokteran tapi juga melakukan pertukaran dosen selama lima tahun kedepan.” Tenaga pengajar di FK juga masih kurang dengan perbandingan 1 banding 10. Jumlah pengajar tetap saat ini hanya 5 orang dari soedarso dan dosen dari Untan. “ jelas Wahyuning Ramelan. FK. Hal ini karena kurangnya penerimaan tenaga pengajar FK untuk Untan yang sekali dilakukan. Wahyuning Ramelan berharap rencana pengadaan fasilitas pendukung FK dapat secepatnya direalisasikan oleh DPKU dan Rektor juga pembangunan lanjutannya.[]