Sunday, January 6, 2008

headline civitas edisi 41

Beasiswa

Mahasiswa Fisip Ditarik

Oleh Agustina

Pembagian beasiswa Penunjang Pres­tasi Akademik (PPA) dan beasiswa Bahan Ba­­kar Minyak (BBM) kepada maha­sis­wa Fisip Agustus lalu diwarnai dengan pe­narikan sumbangan sukarela rata-rata sebesar 20.000 - 50.000. Pe­narikan sumbangan sukarela tersebut me­nimbulkan petanyaaan bagi sejumlah ma­hasiswa.

“Saya kecewa mengapa beasiswa ha­rus dipotong. Padahal yang membagikan bea­siswa itukan sudah digaji, kenapa mes­ti harus meminta uang lelah kepada ka­mi, wajib lagi,” ujar Enbe ma­ha­siswa Fisip yang mendapatkan bea­siswa.

Menanggapi masalah tersebut, Su­yo­no Kabag Kemahasiswaan me­nga­ta­­kan kebijakan fakultas dalam me­la­ku­kan pemotongan beasiswa tidaklah di­be­­­narkan, Karena seharusnya beasiswa ya­ng dibagikan haruslah utuh. “Saya juga telah menanyakan ke­pa­da pihak di Fisip sendiri mengenai ma­sa­lah ini. Namun, sampai saat ini belum ada tanggapan maupun klarifikasi dari pi­hak Fisip,” tambahnya.

Dalam pernyataannya Soekamto selaku PD III me­ne­gaskan bahwa pembagian beasiswa di Fisip Untan tidak ada pemotongan, ser­ta tidak ada instruksi darinya ataupun da­ri pihak lain. “Saat pembagian beasiswa tersebut saya sendiri sedang sakit. Ja­di bukan saya yang membagikan la­ng­sung beasiswa tersebut kepada mahasiswa, te­ta­pi dana tersebut diserahkan kepada Ka­subbag kemahasiswaan dan langsung di­bagikan,” tambahnya.

Kemudian ia mencoba melakukan kla­rifikasi dengan staf-staf yang terlibat di­dalam pembagian beasiswa tersebut, te­ru­tama pada Titin selaku Kepala sub-ba­gian kemahasiswaan Fisip Untan.

Ditanyakan dibagian kemahasiswaan apa­kah benar ada pemotongan atau apa sa­ja yang sifatnya mewajibkan bagi ma­ha­siswa atau memberatkan bagi mahasiswa, ternyata jawaban yang dipe­roleh itu memang pihak ke­ma­ha­sis­wa­an juga tidak melakukan pemotongan ter­sebut, dan tambahnya sebagai Pem­bantu Dekan III Fisip Untan tidak per­nah memberikan instruksi untuk me­la­kukan pemotongan itu.

Namun berbeda halnya dengan mahasiswa yang mendapatkan bea­sis­­wa mereka mem­be­narkan adanya penarikan tersebut. “Se­be­­narnya sih saya ikhlas mem­be­ri­kan sumbangan tersebut, asalkan jelas ke­ma­na arah sum­bangan tersebut, tapi pa­da kenyataannya saya sendiri tidak tau untuk apa sumbangan itu,” kata Bam­bang mahasiswa fi­sip angkatan 2005 yang juga menerima beasiswa.

“Seharusnya dari pihak admi­nistrasi yang membagikan beasiswa ter­se­but, memperjelas untuk apa sih pe­mo­tongan beasiswa tersebut, mungkin in­faq atau apalah yang sifatnya ber­ma­faat. Bukan malah menjadi tanda ta­­­nya besar bagi mahasiswa yang me­ne­rima beasiswa, buat apa sih sum­ba­ngan itu, “ ungkap Iis kesal.

Sama halnya dengan beberapa ma­ha­siswa yang merasa heran dan terkejut de­ngan adanya pemotongan beasiswa ya­ng sebelumnya tidak ada. “Beasiswa itu­kan hak mahasiswa, mengapa harus di­po­tong, Bukankah itu emang tugas me­reka untuk menyalurkannya, ditam­bah lagi jumlah pemotongan ditulis sebe­­rapa besar sumbangan yang ma­ha­sis­wa berikan,” ungkap Wati penerima beasiswa PPA ini.

“Bagi mahasiswa yang tidak men­da­patkan beasiswa mereka merasa ke­ti­da­kadilan dalam pembagian beasiswa, pa­salnya ada beberapa orang yang se­ha­rusnya tidak mendapat beasiswa na­mun pada kenyataannya mereka me­ne­rima beasiswa tersebut dengan konse­kuensi harus memberi sumbangan dari ua­ng beasiswa tersebut,” ungkap Ika ma­ha­siswa Fisip 2005.

Sampai berita ini diturunkan Titin se­bagai Kabag Kemahasiswaan yang ber­ta­nggungjawab membagikan beasiswa itu, hanya manangapi ia tidak ada wewenang mengenai masalah ini, dan yang mempunyai wewenang adalah Soe­­kamto selaku PD III. “ sebaiknya tanyakan kepada PD III tugas saya hanya membagikan beasiswa tersebut,” jelasnya dengan emosi meninggalkan kami (Miun) saat diwawancarai.

Berbeda dengan Soekamto yang me­nya­takan setelah dana beasiswa ya­ng diterimanya dari Bank, lang­sung diserahkannya pada bagian Kabag Ke­­ma­hasiswaan dan menginstruksikan un­tuk membagikannya kepada ma­ha­siswa. Jadi tidak ada intruksi lain, apa­la­gi intruksi untuk memotong beasiswa.[]