Tuesday, January 15, 2008

headline civitas edisi 42

FKIP Larang Mahasiswa Pakai Celana Jeans di Kampus


Mahasiswa FKIP Untan akan dilarang menggunakan celana jeans di kampus. Dengan peraturan tersebut sejumlah mahasiswa merasa keberatan

Rapat senat beberapa waktu lalu memutuskan kode etik berbusana di FKIP yang diantaranya melarang mahasiswa mengenakan celana jeans di dalam kampus. Kebijakan ini diambil karena celana jeans dianggap tidak sesuai dengan penampilan layaknya seorang guru. “Peraturan ini diberlakukan untuk membiasakan para calon guru untuk berpenampilan rapih, dan apabila sudah menjadi guru nantinya kan tidak akan canggung lagi berpenampilan seperti guru,”jelas Mashudi, Ketua Jurusan Pendidikan IPS, FKIP Untan.
Selain itu, pelarangan penggunaan celana jeans di dalam kampus juga dimaksudkan untuk memberikan identitas sebagai mahasiswa FKIP yang dua tahun belakangan ini telah menjadi fakultas yang banyak diminati di Universitas Tanjungpura.
Meskipun ancang-ancang peraturan ini sudah ada, namun sampai saat ini masih belum diberlakukan. Pasalnya, pihak fakultas akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum menerapkan peraturan tersebut. “Kita tidak bisa langsung melarang mahasiswa, tapi kita masih berikan toleransi ke mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri secara perlahan,” kata Mashudi.
Menurut Mashudi proses sosialisasi yang akan dilakukan pertama-pertama yakni, pihak fakultas akan menyebarkan pamplet-pamplet yang berisikan pemberitahuan peraturan tersebut ke papan-papan pengumuman kampus. Proses kedua yaitu pihak fakultas akan membagikan buku saku tentang kode etik mahasiswa FKIP kepada mahasiswa. Tahap selanjutnya yaitu dosen akan mensosialisasikan peraturan tersebut secara langsung kepada seluruh mahasiswa FKIP. Apabila mahasiswa melanggar peraturan, dosen berhak untuk menegur, bahkan memberi scor kepada mahasiswa bersangkutan. Agar FKIP dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya, Masudi berharap mahasiswa ikut berpartisipasi dengan mengikuti peraturan tersebut.
Beberapa mahasiswa yang mengetahui pelarangan penggunaan celana jeans di dalam kampus merasa keberatan. Wandi, mahasiswa FKIP angkatan 2005, misalnya tidak sepakat dengan peraturan tersebut karena memandang celana jeans tidak mengganggu aktivitas perkuliahan. “Pakai celana jeans masih sopan kok, asal rapih. Kecuali kalau pakai celana jeans koyak baru boleh dilarang,”kata Wandi. “Jadi bukan celana jeansnya yang dilarang, tapi rapih tidaknya,”imbuhnya lagi.
Hal senada juga diutarakan Nita, Mahasiswa FKIP angkatan 2003. Bahkan menurut Nita sebaiknya peraturan itu tidak perlu diberlakukan. “Yang diurus fakultas itu jangan soal pakaiannya dong, tapi intelektual mahasiswanya. Fakultas harusnya mikirin bagaimana meningkatkan kualitas pengajaran dan pelayanan, bukannya mendikte mahasiswa soal pakaian. Orang pintar tidak ditentukan oleh penampilannya bukan, tapi otak dan kreativitasnya,”ujar Nita. “Lagi pula rata-rata mahasiswa kan masih muda, celana jeans itu identitasnya anak muda, masak muda-muda pakai celana kain, kayak bapak-bapak aja. Belum apa-apa kok kita disuruh tua, cape deh,”katanya lagi.[]