Tuesday, January 15, 2008

Kampus Civitas

REVISI KURIKULUM FEKON
Minimnya Informasi Menbingungkan Mahasiswa
Oleh: Dicky Armando
sejak

awal semester ganjil 2007/2008 ini mahasiswa non reguler, khususnya kelas sore angkatan 2005 masih dibuat bingung oleh langkah petinggi Fakultas Ekonomi Untan dalam merevisi kurikulum. Pasalnya beberapa Mata Kuliah yang direvisi belum diketahui penggantinya.
Diberlakukannya Revisi kurikulum itu bertujuan menambah kualitas lulusan fekon dengan mengganti beberapa mata kuliah yang dianggap kurang penting dengan mata kuliah yang lebih bernilai jual saat ini khususnya di kalimantan barat. Seperti penggantian mata kuliah Metodologi Penelititian dengan Metode Riset Bisnis. Namun sayang, revisi kurikulum itu menuai protes.
Salah satunya Uni, mahasiswi jurusan Manajemen 2005, mengatakan Harusnya jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) yang didapat bisa digunakan secara maksimal, tapi hal ini tidak bisa dilakukan karena kurikulum berubah. Hal ini juga menyebabkan waktu kuliah menjadi berubah. “Saya cukup banyak kehilangan waktu, biaya dan tenaga untuk bolak–balik ke kampus,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Ari, mahasiswa manajemen angkatan 2005, tidak semestinya mahasiswa ekstensi kelas sore mengikuti jadwal kuliah malam kecuali memang mahasiswa tersebut menginginkannya. “Untuk apa ada kelas sore kalau harus mengikuti kelas malam,” ungkapnya dengan kesal. Selain itu mahasiswa masih mengeluhkan tentang beberapa mata kuliah yang belum diketahui penggantinya oleh sebagian mahasiswa seperti Manajemen Operasional 2, Perpajakan, Manajemen Perbankan Dan Aplikasi Komputer 2 dan sebagainya.
Ketua Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Rizky Fauzan mengatakan, revisi kurikulum atau perubahan mata kuliah tersebut memang mengandung resiko. Namun pihak fakultas juga harus mematuhi kebijakan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Pusat dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). “sebenarnya pihak fakultas juga telah menyiapkan segala solusi untuk menangani kerumitan yang terjadi pada mahasiswa. Misalnya tentang mata kuliah pengganti, kode mata kuliah, dan lain sebagainya. “Saya bekeliling dari kelas satu ke kelas yang lain untuk menjelaskan perubahan mata kuliah tersebut dan kalaupun masih bingung, Mahasiswa bisa bertanya langsung kepada saya tentang kesulitan yang mereka alami akibat revisi kurikulum,” tutur Rizky.
Sementara untuk jadwal kuliah sore yang mengikuti kelas malam Rizki menegaskan, kebijakan tersebut dilakukan fakultas atas dasar efisiensi. “Itu merupakan konsekuensi yang sulit dihindari akibat perubahan kurikulum, namun segala kerumitan itu paling lama hanya akan terjadi dalam kurun waktu 1 tahun,” ujarnya.[]