Wednesday, September 24, 2008

Edisi Khusus/ Akademika


Mengenal Lebih Dekat LPM dan UV

Oleh
Tina dan Nita


Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)
adalah UKM yang bergerak dibidang jurnalistik. Melatih kamu-kamu yang tertarik untuk menjadi wartawan kampus atau untuk menjadi penyiar radio. Sebelumnya LPM berada dibawah naungan humas Untan. LPM Untan telah ada Sejak tahun 1984 dengan nama Mimbar Untan (Miun) yang berfungsi sebagai media wahana informasi bagi mahasiswa dan masyarakat. Selain itu LPM Untan juga berfungsi sebagai kontrol sosial yang membahas permasalahan yang ada baik di seputar Untan atau permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Sebagai UKM yang bergerak dalam bidang jurnalistik LPM untan memilkiki Moto yaitu Kritis, Ilmiah, Religius dan Independen (KIRI). LPM Untan berupaya membentuk mahasiswa yang kritis, aktif, inovatif serta memiliki kepribadian dan berwawasan ilmiah.
Produk terbitan LPM berupa majalah yang diterbitkan 1 tahun sekali, tabloid terbit untuk 1 semester, sedangkan untuk civitas 1 bulan sekali. Setiap berita yang ditampilkan berusaha untuk mempertahankan konsep balance.
Struktur organisasi LPM sendiri tidak berbeda dengan Struktur organisasi lain yang terdapat di UKM-UKM lain yang ada di Untan. Seperti jabatan tertinggi dipegang oleh ketua umum, ada sekretaris dan bendahara.
Selain itu terdapat divisi-divisi yang dapat membantu jalannya organisasi ini seperti divisi penerbitan yang bertugas untuk memantau jalannya penerbitan dengan tepat waktu, divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) yang bertugas untuk mencari kader-kader yang berkualitas, divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang melakukan berbagai riset baik untuk keperluan lembaga maupun penerbitan, divisi penyiaran yang menjalankan tugasnya mengatur jadwal-jadwal siaran, divisi perusahaan yang bertugas untuk mencari subsidi-subsidi lain selain subsidi yang diberikan pihak rektorat seperti iklan.

Untan Voice radio


Kebutuhan akan informasi yang besar membuat Lembaga Pers Mahasiswa (LPM Untan) menerbitkan beberapa media untuk memenuhi kebutuhan tersebut selain newsletter, tabloid dan majalah. Para penggiat LPM Untan pada tahun 2002 membangun sebuah radio kamunitas mahasiswa yang dikenal dengan nama Untan voice radio (UV)
Radio yang telah berusia 6 tahun ini bertujuan untuk menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan serta tempat berkumpunya para praktsi pendidikan, para ilmuan, serta akademisi. Bukan hanya memberikan hiburan bagi pendengarnya juga mempunyai fungsi pendidikan, control social dan penyebar informasi komunitas.
Pada umumnya radio mahasiswa dalah murni yang memiliki idealisme. Maka berbeda dengan radio komersil. Radio komunitas harus didasarkan pada kebutuhan masyrakat, mendorong kreativitas partisipan, partisipan masyarakat yang dilayani., mendasarkan program pada suatu topic atau tema tertentu.
Yang terlibat dalam radio ini adalah seluruh mahsiswa yang tercatat sebagai mahasiswa Untan. Tentunya melawati proses pengkaderan serta pelatihan dasar tentang jurnalistik radio komunitas. Diharapkan akan terus menjadikan radio yang mempunyai misi mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas melalui radio sebagai media pendidikan.

Evaluasi Dengar Pendapat Untan Voice

Pada (19/8) lalu UV melaksanakan Evaluasi Dengar Pendapat atau yang disebut EDP. Guna untuk mendapatkan izin mengudara serta lima aspek kelayakan. Muali dari kelayakan ekonomi, kelayakan manajemen, kelayakan teknis, kelayakan program siaran dan kelayakan serta aspek kelembagaan.
Dalam kegiatan yang dhadiri oleh para akedemisi . tokoh agama, LSM badan pemerintah, dan tentunya mahasiswa yang menjadi kominutasnya. KPI (Komite Penyiaran Indonesia ) yang mendorong terlaksananya EDP, memberikan beberapa masukan kepada UV. Menjadi “nakal” dalam setiap pembiritaan adalah suatu langkah dalam terus membuat perubahan agar lebih baik. Selain itu , KPI mengharapkan UV tetap mempertahankan idealismenya.untuk terus menjadi wadah aspresiasi setiap mahasiswa. Yang tak kalah menarik adalah bagaimana UV bisa mendorong mahasisa untuk menumbuhkan minat wirausaha. Bukan tanpa alasan, disaat semakin banyak nya pengangguran di Kalbar Ini.[*]