Monday, March 17, 2008

edisi 43 / headline civitas

Lega, DIPA Untan Batal Dipangkas
Oleh Peni Sawalina


Pemerintah batal pangkas Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2008 sebesar 15% pada seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Pasalnya kebijakan tersebut dihujani aksi penolakan dari seluruh rektor PTN saat Rembug.Nasional Rektor seluruh Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia di Bogor awal Februari ini. Pemangkasan hanya terjadi di unit utama kepemerintahan.

Hal ini diakui Rektor Universitas Tanjungpura Chairil Effendy saat ditemui diruang kerjanya kamis (21/2). “Munculnya kebijakan ini ditimbulkan oleh naiknya harga Bahan Bakar minyak (BBM). Jika DIPA tetap dipangkas 15%, Dana yang diperoleh Untan tahun 2008 ini akan berkurang 6 Milyar rupiah dari total 125 Milyar dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Chairil mengatakan, selain APBN, pendapatan Untan juga diambil dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) baik dari Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) dari Mahasiswa maupun hasil kerjasama Untan dengan pihak swasta seperti sewa menyewa lahan. “ bila diprediksikan PNBP Untan senilai 40 Milyar. Keseluruhan total pendapatan Untan lalu dialokasikan 68 Milyar untuk gaji dan honorarium, 5 Milyar pendanan beasiswa, sisanya akan digunakan untuk Alat Tulis Kantor (ATK), renovasi bangunan, beban rekening listrik dan air serta pendanaan kegiatan Mahasiswa,” jelas Chairil.
Kebijakan Pemerintah ini makin berseberangan dengan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dimana dana pendidikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ternyata sejak dikeluarkannya, pemenuhan UU No.20 tahun 2003 sampai kini belum terealisasi.” Pembiayaan pendidikan harusnya tidak dikurangi lagi, tapi dicukupi berdasarkan UU No.20 tahun 2003, “ ungkap Pembantu Rektor (PR) II, Thambun Anyang. Faktor finansial sangat menentukan kualitas pendidikan “Bagaimana pendidikan bisa berkwalitas, jika dana kurang memadai? ,“ ungkapnya.
Pendanaan pelaksanaan program kerja dan penyelenggaraan pendidikan di Untan ditopang oleh besar kecilnya dana dari APBN dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) mahasiswa. Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untan, Mustadi menolak tegas pemotongan DIPA. Ia berharap pihak rektorat dapat lebih gencar mencari dana dari pihak lain.” Jangan sampai SPP Mahasiswa dinaikkan,” tegasnya.[]