Faperta Mulai Tata Prodi
Oleh Dicky Armando
Forum Komunikasi Per¬guruan Tinggi Per¬tanian Indonesia (FKPTPI) berhasil men¬dorong Departemen Nasional Republik Indonesia keluarkan Surat Ke¬putusan (SK) Nomor : 163/DIKTI/Kep/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi (Prodi).
SK tersebut membuat Faperta
mu¬¬lai menata program studi
yang ada. Hal ini diakui Pudek I Faperta Su¬tarman Abdul Ghofur. Ia menga¬takan, tidak hanya Faperta yang akan menata prog¬ram studi, tapi fa¬kultas lain se¬perti Fakultas Kehu¬tanan Untan. “Jadi setiap fakultas yang men¬dapatkan SK dari Dirjen Pedidikan Tinggi harus mematuhinya,” jelasnya.
Langkah-langkah yang akan ditem¬puh Faperta berkenaan dengan pe¬nataan adalah penyusunan kuri¬kulum baru, sosialisasi kepada dosen, mahasiswa, dan khalayak. Renca¬na¬nya Program Ilmu Tanah (S1) dan Ag¬ronomi (S1) akan ditata menjadi satu prodi baru bernama agroteknologi. sedangkan Program Sosial Ekonomi Pertanian (S1), dan Agribisnis (S1) juga akan ditata dengan Agribisnis.
Rencana penataan tersebut me¬mang belum banyak diketahui oleh ma¬hasiswa. “Saya be¬lum tahu ten¬tang rencana tersebut, ja¬¬di saya tidak berani komentar macam-macam, tapi saya harap apa¬pun kebijakannya semoga tidak me¬ng¬ganggu perku¬liahan dan dapat me¬nopang kemajuan Faperta,” ujar¬ Joko, ma¬hasiswa Prodi Ilmu Tanah Faperta angkatan 2002 ini. Tidak hanya Joko, Dedy yang me¬rupakan mahasiswa Prodi Agronomi angkatan 2000 juga belum mengetahui rencana penataan tersebut. “Po¬koknya saya meng¬harapkan kebijakan yang mendukung mahasiswa,” ung¬kapnya.
Menjawab pernyataan para maha¬siswanya, Sutarman menegaskan penataan yang akan terjadi di Faperta tidak akan berdampak buruk bagi mahasiswa yang sekarang sedang menjalankan studi. “Karena kebijakan ini baru akan diberlakukan pada tahun 2012,” jelasnya menutup pembicaraan pada Rabu (13/2) lalu. []