Fasilitas Olahraga yang Terlupakan
Oleh Dicky Armando
Stadion Sepak Bola dan Lapangan Tenis di Jalan Daya Nasional nampak “usang”. Bahkan lapangan tennis itu berubah fungsi menjadi “lapangan futsal” bagi sebagian orang yang sering beraktifitas di dekat lapangan tersebut.
Terbengkalainya pengelolaan stadion sepak bola dan lapangan tennis dikarenakan belum tersedianya anggaran. Padahal Untan telah mendapatkan dukungan dari DPRD, hal ini tercantum pada surat keputusan (SK) DPRD tanggal 18 maret 2004, no 045/44/III/DPRD, tentang dukungan kegiatan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana olahraga. Namun sampai saat ini belum nampak hasilnya.
Menurut Kepala Sub Bagian Rumah Tangga (RT), Ali, tahun ini pihak Untan akan mencoba mengajukan anggaran, jika dikabulkan berarti dana tersebut akan diambil dari APBN. kemungkinan tahun 2009 baru akan terealisasi pengelolaan kembali. Namun menurut SK Rektor Universitas Tanjungpura no 216/J22/OR/2004, untuk pengelolaan prasarana olahraga adalah wewenang Pembantu Rektor III. Namun, Ali, mengaku bingung tentang kewenangan pengelolaan tersebut. Dimana jadwal pemakaian lapangan diatur oleh bagian RT serta banyak mahasiswa meminta izin penggunaan lapangan padanya.
Berbeda dengan pengelolaan lapangan tennis dekat stadion sepak bola. Lapangan tersebut asset Untan, namun belum jelas pengelolaannya. “Awalnya lapangan tennis tersebut didirikan atas bantuan dari Bank Negara Indonesia (BNI), tapi sampai sekarang belum ketahuan siapa pengelolanya,” kata Ali.
Merasa kurangnya fasilitas pendukung olahraga Untan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (Fekon), berinisiatif untuk membangun lapangan olahraga multiguna tepat di depan laboratorium computer fakultas ekonomi. Pembangunan ini bertujuan menggali bakat Mahasiswa. Pembangunan tersebut akan dilaksanakan akhir bulan Maret atau April hasil kerjasama dengan pemerintah kota. Diharapkan dengan pembangunan ini dapat memicu Untan utnuk mengelola kembali lapangan yang terlupakan.
Menanggapi masalah tersebut Tabo, Mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahutan) angkatan 2007 mengatakan lapangan olahraga sebagai sarana penting sebaiknya diperbaiki cepat, agar bakat mahasiswa dalam olahraga bisa tersalurkan. Hal serupa disampaikan Wira, Mahasiswa Fahutan, angkatan 2007 lapangan tersebut sebaikanya cepat diperbaiki dan dikelola agar dapat digunakan secara optimal serta digunakan oleh mahasiswa untan, bukan orang luar[].