Sunday, February 15, 2009

Edisi 46/ Kampus Civitas

FKIP Jawab Guru Seni di Kalbar
Oleh:

DEDE RY

Selama ini Kalbar masih kekurangan guru kesenian. Sementara sarjana kesenian yang ada di Kalbar sebagian besar adalah lulusan perguruan tinggi dari luar Kalimantan Barat. Hal ini karena di Kalbar belum ada jurusan seni yang dapat menelorkan sarjana-sarjana muda di bidang seni. Kebutuhan akan guru yang dapat membantu perkembangan seni menjadi pemicu perlunya jurusan seni.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan menjawab kurangnya guru seni ini dengan membuka jurusan Seni Musik dan Tari, mulai tahun ajaran 2008-2009 bertempat di Jl. Karya Bakti. Satu-satunya jurusan seni di Kalbar ini memberikan kebebasan kepada mahasiswanya untuk memilih yang dinamakan kelas konsentrasi. Dimana mahsiswa bebas memilih jurusan musik atau tari. Adapun konsep perkulihannya mahasiswa diberikan pengajaran sesuai latar belakang budaya agar dapat tetap terjaga dan berkembang.
Jumlah mahasiswa yang terdiri dari 59 orang dengan sebagian pengajar berasal dari luar daerah. Ferdinand salah satu pengajar jurusan sini yang berasal dari Bandung mengatakan mahasiswa nantinya akan diarahkan pada pengembangan bakat dan minat sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. “Keterbatasan fasilitas sebagai penunjang belajar tidak penghambat perkuliahan,” ungkap Ferdinand.
“Untuk pengembangan itu semua memang perlu dana yang memadai, dana yang ada bersumber dari SPP mahasiswa serta ada sarana dari taman budaya yaitu dua set alat musik. Kemungkinan ke depan FKIP perlu bantuan dana untuk perkembangan jurusan seni,” ungkap Dekan FKIP Aswandi.
Adapun syarat untuk masuk kejurusan ini ialah bisa memainkan salah satu alat musik, melampirkan ijasah yang di legalisir, akta lahir dan keterangan bebas narkoba.. Bornard mahasiswa jurusan seni mengambil jalur Ujian tertulis (Utul) untuk masuk ke jurusan seni musik. “Bakat saya memang di sini khususnya musik, jadi saya ingin memperdalam seni, kebetulan saya bisa membawakan keyboard,” ujar Bornard.
Selama perkuliahan mahasiswa mendapatkan materi yang masih dasar, karena angkatan baru ini belum ada penjurusan jadi seluruh mahasiswa jurusan seni musik dan tari digabung dalam dua kelas.
Selain itu, materi jurusan seni musik dan tari disamakan, misalnya olah tubuh yang seharusnya hanya untuk seni tari tapi di ikuti jurusan seni musik juga. Karena fasilitas belum memadai jadi proses olah tubuh di lakukan di rumah betang atau Anex Untan.[]