Monday, November 30, 2009

Civitas Khusus / Edisi 47 / Headline Civitas

UNTAN 2 DIMENSI

Oleh: Odilo Tarigasa

64 tahun sudah Indonesia merdeka dan sejak 50 tahun lalu Untan berkarya bagi bangsa. Kehadiran Untan merupakan perjuangan panjang rakyat kalimantan barat. Namun, apakah para civitas akademika di lingkungan Universitas Tanjungpura sudah mengenal betul arti dari ikon intelektualitas masyarakat Kalbar ini?

Predikat yang disandang Universitas Tanjungpura sebagai universitas dengan lahan terluas se-Indonesia, ternyata tidak serta merta menggambarkan kebesaran hasil karya para kaum intelektual yang terdidik di lembaga pendidikan kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat tersebut. Meskipun demikian, tentunya masih ada rasa bangga atas predikat yang cukup mengharumkan nama almamater kita. Dan percaya atau tidak, rasa bangga dapat membuat orang terlena akan fokus yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun rasa bangga ini hendaknya dapat dimanajemen sedemikian rupa sehingga menjadi motivasi untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik.

Kecenderungan untuk mengabaikan sejarah telah membuat banyak orang kurang menghargai apa yang telah ada saat ini. Hal tersebut tentunya bertolak belakang dengan inti dari pidato yang pernah disampaikan oleh Bapak Negara Indonesia I Ir. Soekarno yang berjudul “Jas Merah” yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak melupakan sejarah. Melalui pemahaman mengenai sejarah, kita lebih dapat mengenal sesuatu jauh lebih dalam. Tidak hanya sekedar rasa kagum terhadap popularitas objek tersebut. Demikianlah yang dapat kita terapkan untuk dapat mengenal Kampus Universitas Tanjungpura.

Kembali lagi mengingat dimensi masa lalu, kehadiran Perguruan Tinggi Untan yang awalnya bernama Universitas Daya Nasional (20 Mei 1959) sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional merupakan hasil perjuangan masyarakat Kalbar untuk dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Pada masa tersebut, keadaan masyarakat kita relatif masih tertinggal dengan daerah-daerah lain di Indonesia sehingga Untan bertugas untuk mengejar ketertinggalan di segala bidang. Selama perjalanannya, Untan cukup banyak melakukan berbagai perubahan sebagai langkah perbaikan kualitas dan kuantitas lulusannya.

Pada awalnya, status perguruan tinggi Daya Nasional ialah swasta. Di masa ini tidak banyak tercatat sejarahnya karena kondisi pada waktu itu lebih menuntut semangat hidup dan mempertahankan diri. Tenaga pengajar pada waktu itu mempergunakan tenaga sarjana dan sarjana muda yang ada di daerah ini, sehingga tidak seorangpun yang berstatus dosen tetap. Namun dengan keluarnya SK Menteri PTIP No. 53 tahun 1963 tanggal 16 Mei 1963, Universitas Daya Nasional dinegerikan menjadi Universitas Negeri Pontianak (UNEP) yang ditetapkan pada tanggal 20 Mei 1963. 2 tahun berselang perubahan status, Universitas ini pun kembali mengalami perubahan nama menjadi Universitas Dwikora. Perubahan ini dikarenakan adanya penyesuaian terhadap perkembangan situasi politik dan kenegaraan di tahun 1965. Dalam keadaan tersebut, Universitas Dwikora hanya terdapt 5 fakultas. Selanjutnya dengan SK Presiden RI Nomor 171 tahun 1967 terhitung tanggal 15 Agustus 1967 ditetapkan perubahan nama dari Universitas Dwikora menjadi Universitas Tanjungpura. Tercatat Letkol CKH. Muhammad Isja, SH sebagai rektor pertama Untan.

Seiring berjalannya waktu, kursi kepemimpinan Untan telah diduduki oleh 9 orang berbeda mulai dari Letkol CKH. Muhammad Isja, SH, Prof. Drs. Hindersah Wiraatmadja, Drs. Wan Usman, Ir. Soepartono Siswopranoto, Prof. Dr.H. Hadari Nawawi, Mahmud Akil,SH, Ir. Hj. Purnamawati, Prof. Hj. Asniar Ismail, S.E., M.M., dan saat ini dipimpin oleh Prof. Dr. H. Chairil Effendi,M.S.

Dimensi masa depan Untan tercermin dari visi dan misi yang dimiliki dan existensi dalam pelaksanaannya. Menjadi institusi preservasi dan pusat informasi ilmiah Kalimantan Barat serta menghasilkan luaran yang bermoral Pancasila dan mampu berkompetisi baik di tingkat daerah, nasional, regional maupun internasional pada tahun 2020 merupakan visi Untan dalam Upaya membangun bangsa khususnya Kalimantan Barat. Visi mulia tersebut tentunya berusaha untuk diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas sehingga dapat menghasilkan luaran yang mampu mengikuti, mengembangkan, dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta mampu memberikan arah bagi pembangunan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.